PENGEMBANGAN AGROWISATA BERLANDASKAN TRI HITA KARANA DI SUBAK JATILUWIH KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

Subak jatiluwih adalah salah satu daerah yang masuk sebagai Warisan Budaya Dunia di Kamasan Catur Angga Batukaru. Upaya pengembangan agrowisata juga harus memperhatikan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama dan lingkungan yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana agar kegiatan agrowisata dapat berjalan dengan baik. Berkaitan dengan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Ti Hita Karana di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 224 orang dengan menggunakan rumus slovin. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskripstif kualitatif dengan kuesioner sistem skor. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Tri Hita Karana yang terdiri dari parahyangan, pawongan, dan palemahan di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan telah berjalan dengan sangat baik. Hal tersebut dilihat dari hasil respon indikator parhayangan dengan rata-rata sebesar 80,82%, indikator pawongan dengan rata-rata sebesar 80,71%, serta indikator palemahan dengan ratarata sebesar 80,48%. Ketiga indikator tersebut dikategorikan ke dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan kepada pengelola wisata dan aparat desa untuk mengembangkan kerja sama dengan pihak terkait seperti Dinas Pertanian dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan terkait Tri Hita Karana sehingga pengembangan agrowisata berlandaskan Tri Hita Karana tetap berjalan dengan baik di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan