INANG ALTERNATIF CUCUMBER MOSAIC VIRUS (CMV) PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA TANAMAN MENTIMUN

Pandawani, Ni Putu and Hanum, Farida and Suryani, Ni Nyoman (2016) INANG ALTERNATIF CUCUMBER MOSAIC VIRUS (CMV) PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA TANAMAN MENTIMUN. In: Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2016 "Inovasi IPTEKS Perguruan Tinggi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat", 29 - 30 Agustus 2016, Bali.

[thumbnail of Artikel Ni Putu Pandawani] Text (Artikel Ni Putu Pandawani)
EJR-0218.pdf - Published Version

Download (574kB)
[thumbnail of Similarity] Text (Similarity)
Pandawani-05.pdf - Other

Download (3MB)
[thumbnail of Peer Review] Text (Peer Review)
PRPandawani-05.pdf - Other

Download (792kB)

Abstract

Penyakit mosaik pada tanaman mentimun disebabkan oleh virus Cucumber Mosaic Virus (CMV). CMV merupakan virus yang berasal dari genus Cucumovirus, family Bromoviridae (Mochizuki dan Ohki, 2012). Virus ini dapat menginfeksi 1200 species pada lebih dari 100 famili tanaman sayuran dan hortikultura. Gejala penyakit yang ditimbulkan CMV dapat bermacam-macam tergantung pada tanaman yang diinfeksi dan umur tanaman saat terjadi infeksi (Zitter dan Murphy, 2009). Gejala penyakit yang terlihat pada tanaman mentimun, antara lain mosaic, klorosis, kerdil, daun mengalami malformasi dan nekrosis sistemik (Mochizuki dan Ohki, 2012). Kondisi kenyataan dilapang pada pertanaman mentimun lebih dari 80 % tanaman menujukkan gejala terserang penyakit mosaik dan petani di Baturiti dalam budidaya mentimun selalu berdampingan dengan budidaya beberapa komoditas tanaman hortikultura dan legumminosae lainnya. Hal ini yang memberikan kemungkinan untuk tetap adanya virus penyebab penyakit mosaik yang bertahan hidup pada beberapa tanaman disekitar kebun yang bisa menjadi inang alternatif virus CMV. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kejadian penyakit mosaik dan tanaman inang alternatip CMV yang sangat diperlukan untuk menghindari munculnya dan penyebaran penyakit mosaik sepanjang tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di beberapa sentra pertanaman mentimun di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan kejadian penyakit mosaik berkisar antara 83,59% sampai 85,21% dengan kejadian penyakit tertinggi terjadi di pertanaman mentimun Dusun Apit Yeh Desa Bangli. Rata-rata kejadian penyakit mencapai 84,25% dan sudah merupakan ancaman bagi pertanaman mentimun yang dapat menyebabkan penurunan hasil dan bahkan gagal panen. Uji serologi sampel tanaman mentimun dari tujuh lokasi sentra diperoleh hasil 42,85 % sampel positip terinfeksi CMV dengan gabungan infeksi WMV dan PRsV dan 57,15 % sampel positip terinfeksi CMV secara tunggal. Uji serologi tanaman inang alternatip CMV hasil dari penularan mekanis CMV diperoleh tanaman cabai besar (Capsicum annum), cabai rawit (C. frutescens), tomat (Lycopersicon esculentum), Pare (Momordica charantia) dan labu ( Cucurbita moschata) merupakan inang alternatip CMV dengan variasi gejala mosaik ringan sampai berat dan gejala malformasi daun dengan masa inkubasi dari 5 sampai 14 hari setelah inokulasi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information: EJR-0218
Uncontrolled Keywords: penyakit mosaik, mentimun, Cucumber Mosaic Virus (CMV), inang alternatip
Subjects: F. PERTANIAN DAN BISNIS > Pertanian
Divisions: Fakultas Pertanian dan Bisnis
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 28 Mar 2022 04:36
Last Modified: 17 May 2022 02:36
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/385

Actions (login required)

View Item
View Item