DESAIN PEMBELAJARAN ESENSIAL YANG BERFOKUS PADA KEMAMPUAN LITERASI DAN NUMERASI UNTUK MENDUKUNG PROFIL PELAJAR PANCASILA

ABSTRACT
Essential learning requires basic skills or art in teaching that can regenerate student interest in learning after the Covid-19 pandemic and overcome gaps related to PISA results which are still very low. Problems in learning mathematics can be sourced from three things, namely from students, from teachers and from books used. Indonesia's 2018 PISA test results are ranked 74th out of 79 countries, Indonesian students' numeracy skills are below the world average of 379 out of 487. This paper is a study related to essential learning design on literacy and numeracy skills to support the profile of Pancasila students. This paper discusses the basic skills that must be possessed by an educator in designing and implementing essential learning in the classroom and the idea of essential learning intended in the prototype curriculum or currently called the independent learning curriculum.

ABSTRAK
Pembelajaran esensial memerlukan keterampilan dasar atau seni dalam mengajar yang dapat menumbuhkan kembali minat belajar siswa pasca pandemic Covid-19 dan mengatasi gap terkait dengan hasil PISA yang masih sangat rendah. Permasalahan pembelajaran matematika bisa bersumber dari tiga hal yaitu bersumber dari siswa, bersumber dari guru dan bersumber dari buku yang digunakan. Hasil tes PISA 2018 Indonesia masuk peringkat 74 dari 79 negara, kemampuan numerasi siswa Indonesia berada di bawah rata-rata kemampuan numerasi dunia yaitu 379 dari 487. Makalah ini merupakan kajian terkait dengan desain pembelajaran esensial pada kemampuan literasi dan numerasi untuk mendukung profil pelajar Pancasila. Pada makalah ini membahas keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh seorang pendidik dalam mendesain dan menerapkan pembelajaran esensial di kelas serta gagasan mengenai pembelajaran esensial yang dimaksudkan dalam kurikulum prototipe atau pada saat ini disebut kurikulum merdeka belajar.