PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL, MORALITAS INDIVIDU, ASIMETRI INFORMASI, TEKANAN KEUANGAN, SERTA BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SE-KECAMATAN BULELENG

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali merupakan implementasi lembaga keuangan mikro yang menunjang pola perkembangan masyarakat desa khususnya pada bidang perekonomian. Sejalan dengan hal tersebut, beragam LPD mengalami perkembangan yang signifikan dan membantu para krama desa. Namun, disisi yang lain terdapat pula beberapa LPD yang mengalami kendala hingga berakhir dengan kebangkrutan. Hal tersebut dapat terjadi oleh berbagai faktor, salah satunya yakni Kecurangan (Fraud) Akuntansi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal, Moralitas Individu, Asimetri Informasi, Tekanan Keuangan, Serta Budaya Organisasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se-Kecamatan Buleleng. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari skor skala kuesioner dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan pada LPD se-Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Populasi dalam penelitian ini adalah 16 LPD dengan 15 LPD aktif dan 1 Tidak aktif di Kecamatan Buleleng. Penelitian ini menggunakan metode penentuan sampel dengan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 Responden yang berasal dari 14 LPD, dimana setiap LPD diambil 3 responden yang terdiri dari Ketua LPD, Sekretaris dan Bendahara. Jumlah kuesioner dalam penelitian ini adalah 42 kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecurangan (fraud) akuntansi. Asimetri informasi dan tekanan keuangan berpengaruh positif terhadap kecurangan (fraud) akuntansi. Moralitas individu dan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan (fraud) akuntansi.