STANDARISASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH PURNAJIWA (Kopsia arborea Blume.)

Purnajiwa (Kopsia arborea Blume.) merupakan tanaman obat yang mempunyai potensi sebagai obat herbal tradisional. Bagian yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah bagian buahnya. Sebelum menjadi obat herbal yang baik, perlu dilakukannya standarisasi yang bertujuan menjamin mutu dari suatu tanaman obat. Standarisasi haruslah mencakup aspek parameter spesifik dan parameter non spesifik. Selain itu ragamnya kandungan fitokimia pada tanaman purnajiwa (Kopsia arborea Blume.) juga menyebabkan tanaman ini memiliki khasiat sebagai antioksidan. Melihat banyaknya potensi dari buah purnajiwa menyebabkan perlunya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui parameter spesifik dan non spesifik serta aktivitas antioksidan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk menentukan nilai-nilai parameter standarisasi spesifik dan non spesifik dari ekstrak etanol 96% buah purnajiwa. Parameter spesifik yang diuji pada penelitian ini adalah identitas ekstrak, organoleptis, kadar sari larut air dan sari larut etanol, Skrining fitokimia serta kadar total senyawa alkaloid. Sedangkan parameter non�spesifik yang diuji adalah susut pegeringan, bobot jenis, kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, sisa pelarut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% buah purnajiwa melalui nilai IC50.
Adapun hasil penelitian yang diperoleh terkait dengan aspek parameter spesifik yaitu identitas ekstrak benar merupakan ekstrak etanol 96% buah purnajiwa (Kopsia arborea Blume.). Secara organoleptik mempunyai bentuk semi padat, berwarna hijau pekat kehitaman, bau khas buah purnajiwa dan rasa pahit. Ekstrak etanol 96% buah purnajiwa (Kopsia arborea Blume.) lebih larut dalam pelarut etanol dengan nilai 12,58% ± 0,5022. Pada kandungan kimia ekstrak, ekstrak etanol 96% positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, fenol, saponin, dan triterpenoid serta negatif mengandung kuinon dan steroid. Kemudian pada pengukuran kadar total senyawa alkaloid, rata-rata kadar alkaloid total yaitu 17.662 ± 2.128 mg/g. Selanjutnya pada aspek parameter non spesifik diperoleh nilai rata-rata susut pengeringan yaitu 1,05 g ± 0,312 , hasil dari pengujian bobot jenis mendapatkan nilai rata-rata yakni 23,469 g ± 0,221, berikutnya hasil nilai rata-rata kadar air yang tekandung pada ekstrak sebesar 13,43 % ± 2.475. Pengujian selanjutnya yaitu pengujian kadar abu pada ekstrak yang meliputi kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam. Hasil pengujian kadar abu menunjukkan nilai sebesar 99,060 ± 6,266. Selanjutnya hasil pengujian kadar abu tidak larut asam yaitu sebesar 3,138% ± 0,5967. Kemudian pasa pengujian penetapan sisa pelarut diperoleh hasil yaitu tidak terdapat sisa pelarut. Selanjutnya diihat dari pengujian antioksidan, Berdasarkan persamaan regresi linier pada tiap replikasi sampel uji diperoleh nilai rata-rata IC50 yaitu 116,847 ppm ± 0,264. Nilai yang diperoleh ini termasuk ke dalam antioksidan kategori sedang.