PENGENDALIAN INPUT PADA USAHA PEMBESARAN IKAN KERAPU HIBRIDA DALAM KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI DESA SUMBERKIMA KECAMATAN GEROGAK KABUPATEN BULELENG

ABSTRAK
Pada masa yang akan datang konsumen akan menuntut terus produk perikanan yang bermutu lebih baik dari produk sebelumnya (demanding demand). Produk perikanan yang dimaksud memiliki atribut yang lebih lengkap dan rinci, menyangkut aspek kualitas, komposisi nutrisi, keselamatan mengkonsumsi, dan dihasilkan dari aktivitas yang tidak merugikan lingkungan hidup, keragaman hayati, serta tidak melanggar HAM. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis fungsi produksi pembesaran ikan kerapu hibrida dalam karamba jaring apung (KJA) di Teluk Sumberkima terhadap input-input variabel: juvenil (bibit) ikan kerapu hibrida, jaring karamba, pakan pelet, pakan alami (ikan rucah), dan tenaga kerja. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, yang menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Penelitian ini dirancang bangun dengan pendekatan deskriptif dan analitik, artinya akan dilakukan deskripsi fakta, dengan diikuti analisis signifikansi fakta emperik yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini Kuantitas produksi ikan kerapu Hibrida sangat nyata pengaruhnya terhadap biaya total produksi, dengan koefisien elastisitas 1,186066. Kuantitas optimal produksi ikan kerapu Hibrida adalah 3.292,46 kg/siklus produksi/petani. Pada kondisi ini besarnya biaya total produksi Rp 777.419.764/siklus produksi/petani, penerimaan produksi Rp 921.888.880 /siklus produksi/petani dan profit sebesar Rp 144.469.036/siklus produksi/petani.

ABSTRACT
In the future consumers will continue to demand better quality fishery products than previous products (demanding demand). The fishery product in question has more complete and detailed attributes, concerning aspects of quality, nutritional composition, safety to consume, and is produced from activities that do not harm the environment, biodiversity, and do not violate human rights. The aim this research are to analyzie the production function of hybrid grouper rearing in floating net cages in Sumberkima Bay on variable inputs: hybrid grouper juveniles (seeds), cage nets, pellet feed, natural feed (trash fish), and labor. Data collection was carried out using a survey method, which uses a questionnaire as the main data collection tool. This study was designed with a descriptive and analytic approach, meaning that a description of the facts will be carried out, followed by an analysis of the significance of the empirical facts found. The results of this study showed that the quantity of hybrid grouper production had a very significant effect on the total cost of production, with an elasticity coefficient of 1.186066. The optimal quantity of hybrid grouper production is 3,292.46 kg/production cycle/farmer. In this condition, the total cost of production is IDR 777,419,764/production cycle/farmer, revenue is IDR 921,888,880/production cycle/farmer and profit is IDR 144,469,036/production cycle/farmer.