PENGARUH TRADISI METATAH TERHADAP PERUBAHAN ANGULASI MESIODISTAL MAHKOTA GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS

ABSTRACT
Balinese people, especially those who are Hindus, have written sources of teachings originating from the Vedas. Apart from the Vedas, there are also religious literatures such as lontar which are sources of Hindu religious teachings. One of the lontars studied for scientific work is the Kala Tattwa Lontar. This lontar contains the mythology of cutting teeth or metatah and the implementation of tooth-cutting ceremonies in Balinese society. The teeth have a characteristic position in normal occlusion with the tooth axis in its normal position which can be seen from the labial, lingual, mesial, and distal aspects. Several relevant studies have shown that a tool that is considered effective for evaluating the mesiodistal angulation of teeth is panoramic radiography. This study aims to further investigate using panoramic radiography to see changes in the mesiodistal angulation of someone's teeth who have not yet metatarted and those who have metatarsed (cutting teeth). This study used a non-experimental type of analytic observational research with a crosssectional research design and used univariate and bivariate analysis techniques. The instruments used in this study used medical records and panoramic radiography. In this study, 28 respondents were used and fulfilled as research samples. The majority of subjects were 22 and 23 years old, namely 7 people (25.0%) each. The characteristics of the respondents in terms of their work, namely that half of the subjects did not work as many as 14 people (50.0%) and the rest worked as many as 14 people (50.0%). The results of the research analysis showed significant differences in changes in the normal axis inclination of the mesiodistal angulation angle of the maxillary anterior teeth due to the metatah tradition on teeth 13 (p<0.001*),teeth 12 (p<0.001*),teeth 11 (p<0.001*),, gear 21 (p<0.001*),gear 22 (p<0.001*), and gear 23 (p<0.001*). Based on this study, it can be concluded that the metatah tradition has a significant effect on changes in the normal axis inclination of the mesiodistal angulation angle of the maxillary anterior teeth.

ABSTRAK
Masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu memiliki sumber ajaran yang tertulis bersumber dari Veda. Selain Veda juga terdapat sastra-sastra agama seperti lontar-lontar yang merupakan sumber ajaran agama Hindu. Salah satu lontar yang dikaji untuk dijadikan karya ilmiah adalah Lontar Kala Tattwa. Lontar ini memuat tentang mitologi potong gigi atau metatah dan pelaksanaan upacara potong gigi dalam masyarakat Bali. Gigi mempunyai posisi yang khas pada oklusi normal dengan sumbu gigi pada posisi normal yang dapat dilihat dari aspek labial, lingual, mesial, dan distal. Beberapa penelitian yang relevan menunjukan bahwa alat yang dinilai efektif untuk mengevaluasi angulasi mesiodistal gigi adalah radiografi panoramik. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut menggunakan radiografi panoramik untuk melihat perubahan angulasi mesiodistal gigi seseorang yang sudah metatah (potong gigi). Penelitian ini menggunakan penelitian noneksperimen jenis observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional dan menggunakan teknik analisis univariat dan bivariat. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rekam medis dan radiografi panoramik. Pada penelitian ini didapatkan 28 responden yang digunakan dan memenuhi sebagai sampel penelitian. Mayoritas subjek berusia 22 dan 23 tahun, yaitu masing-masing sebanyak 7 orang (25,0%). Karakteritsik responden ditinjau dari pekerjaanya yaitu setengah dari jumlah subjek tidak bekerja sebanyak 14 orang (50,0%) dan sisanya bekerja sebanyak 14 orang (50,0%). Hasil analisis penelitian, menunjukan perbedaan signifikan terhadap perubahan inklinasi sumbu normal sudut angulasi mesiodistal gigi anterior rahang atas akibat tradisi metatah pada gigi 13 (p<0.001*), gigi 12 (p<0.001*), gigi 11 (p<0.001*), gigi 21 (p<0.001*), gigi 22 (p<0.001*), dan gigi 23 (p<0.001*). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tradisi metatah berpengaruh signifikan terhadap perubahan inklinasi sumbu normal sudut angulasi mesiodistal gigi anterior rahang atas.