KORELASI SUDUT INKLINASI INSISIVUS TERHADAP KONVEKSITAS JARINGAN LUNAK WAJAH PADA PEREMPUAN SUKU BALI DENGAN METODE HOLDAWAY

ABSTRACT
Facial aesthetics can be defined as harmony and balance between facial proportions that formed by skeletal, dental and soft tissue structures. The position of the incisor is an important factor. The facial soft tissue profile also affects the pantient’s facial aesthetics because in seeing someone’s face, the first thing to note is the soft tissue on the face that wraps the head bone. The purpose of this study was to determine whether there was a correlation of incisor inclination angle to facial soft tissue convection in Bali women by the Holdaway method. This type of research is observational analytic with cross sectional approach. The researcher used sample of 31cephalometric photos of Bali women tracing. Samples were taken by purposive sampling, that is samples were chosen based on the specified criteria. Pearson correlation analysis showed that the correlation of upper incisor inclination, lower incisor inclination angel and interinsisal angle to facial soft tissue convention (H angle) was significant. The relationship of the interinsisal angle to H angle is significant in the positive direction. This shows that the greater the interincisal angle, the greater the distance between the upper and lower lips to the aesthetic line. Based on this study, it can be concluded that there is a correlation of upper incisor inclination, lower incisor inclination and interinsisal angle to facial soft tissue convection in Bali women by the Holdaway method.

ABSTRAK
Estetika wajah dapat didefinisikan sebagai kerharmonisan dan keseimbangan antara proposisi wajah yang dibentuk oleh struktur kerangka, gigi dan jaringan lunak. Posisi gigi insisivus merupakan faktor penting. Jaringan lunak wajah juga mempengaruhi estetika wajah pasien. Karena dalam menilai wajah seseorang, hal yang pertama kali diperhatikan adalah jaringan lunak pada wajah yang membungkus tulang kepala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi sudut inklinasi insisivus terhadap konveksitas jaringan lunak wajah pada perempuan suku Bali dengan metode Holdaway. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian menggunakan sampel 31 foto sefalometri lateral perempuan Suku Bali untuk kemudian di tracing. Sampel diambil dengan cara purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan. Analisis korelasi pearson menunjukan bahwa hubungan sudut inklinasi insisivus atas, sudut inklinasi insisivus bawah dan sudut interinsisal terhadap konveksitas jaringan lunak wajah (sudut H) bernilai signifikan. Hubungan sudut interinsisal terhadap sudut H bernilai signifikan dalam arah positif. Hal ini menunjukan semakin besar sudut interinsisal, maka semakin besar pula jarak bibir atas dan bibir bawah terhadap garis estetis. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi sudut inklinasi atas, sudut inklinasi insisivus bawah dan sudut interinsisal terhadap konveksitas jaringan lunak wajah pada perempuan Suku Bali dengan metode Holdaway.