GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN DAN KEBUTUHAN PERAWATAN MALOKLUSI PADA ANAK-ANAK USIA 8-12 TAHUN DI DESA DAWAN KALER, KLUNGKUNG, BALI MENGGUNAKAN INDEKS IOTN (Index of Orthodontic Treatment Need)

ABSTRACT
Teeth have a function as a masticatory and aesthetics. Someone who has an irregular arrangement of teeth (malocclusion) will cause an unattractive appearance. Malocclusion is a condition of the arrangement of teeth and jaw bones that are not located in the normal arch or relationship with the opposing teeth. Can happen to all tooth phase, including the mixed tooth phase. This phase is a transitional phase of tooth replacement from the primary tooth phase to permanent teeth it is necessary to evaluate/measure malocclusion that the severity and treatment needs can be identified early, including using Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). The purpose of this study was to describe the severity and treatment needs of malocclusion children aged 8-12 years in Dawan Kaler Village, Klungkung, Bali using the Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). The research method used is descriptive research with a cross sectional approach. The research sample used was children aged 8-12 years at Dawan Kaler Public Elementary School totaling 90 samples consisting of 43 boys and 47 girls, the samples were instructed to occlude their teeth and take pictures as an assessment of Aesthetic Components (AC), then direct intra-oral measurements were carried out based on the Dental Health Component (DHC) assessment criteria. On the Dental Health Component (DHC) assessment found that 68.9% did not need treatment, 21.1% needed borderline care and 10% needed treatment. Meanwhile, in the Aesthetic Component (AC) assessment, 66.7% did not need treatment, 22.2% needed borderline treatment and 11.1% needed treatment. The conclusion of this study, the Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN) values obtained as many 78.9% did not need orthodontic treatment and 21.1% needed orthodontic treatment.

ABSTRAK
Gigi memiliki fungsi sebagai alat pengunyahan serta mempertahankan estetik. Seseorang yang mempunyai susunan gigi geligi tidak teratur (maloklusi) akan menyebabkan penampilannya menjadi tidak menarik. Maloklusi adalah kondisi dari susunan gigi serta tulang rahang yang tidak terletak pada lengkung rahang normal maupun hubungan dengan gigi antagonisnya. Dapat terjadi pada semua fase gigi, antara lain fase gigi bercampur. Fase ini merupakan fase transisi terjadinya pergantian gigi dari fase gigi sulung menjadi gigi permanen sehingga perlu dilakukan penilaian/ pengukuran maloklusi agar secara dini dapat diketahui keparahan dan kebutuhan perawatannya, antara lain dengan menggunakan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat keparahan dan kebutuhan perawatan maloklusi pada anak usia 8-12 tahun di Desa Dawan Kaler, Klungkung, Bali menggunakan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang digunakan adalah anak usia 8-12 tahun di SD Negeri Dawan Kaler berjumlah 90 sampel terdiri dari 43 laki-laki dan 47 perempuan, sampel diinstruksikan untuk mengoklusikan giginya dan difoto sebagai penilaian dari Aesthetic Component (AC), kemudian dilakukan pengukuran intra oral secara langsung berdasarkan kriteria penilaian Dental Health Component (DHC). Pada penilaian Dental Health Component (DHC) didapatkan sebanyak 68,9% tidak membutuhkan perawatan, 21,1% membutuhkan perawatan borderline dan 10% membutuhkan perawatan. Sedangkan pada penilaian Aesthetic Component (AC), sebanyak 66,7% tidak membutuhkan perawatan, 22,2% membutuhkan perawatan borderline dan 11,1% membutuhkan perawatan. Simpulan penelitian ini, nilai Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN) yang didapatkan, sebanyak 78,9% tidak membutuhkan perawatan ortodonti dan 21,1% membutuhkan perawatan ortodonti.