PERANAN KUMUR EKSTRAK SIWAK (SALVADORA PERSICA) TERHADAP PENYEMBUHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN (SAR)

ABSTRACT
Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is an inflammation of the soft tissues of the mouth characterized by recurrent ulcers without other symptoms. Ulcers in RAS occur repeatedly on the oral mucosa, are usually round or oval in shape, well demarcated, surrounded by inflamed mucosa, have a yellow-gray necrotic base and reddish margins. Using herbal remedies to treat RAS is considered quite effective because it is considered safer, easier and cheaper to obtain. For example, gargling with a solution of salt, honey, and siwak. This writing aims to determine the role of gargling siwak extract (salvadora persica) on the healing of Recurrent Aphthous Stomatitis (SAR). Siwak (salvadora persica) is thought to be able to accelerate the healing process of SAR due to the pharmacological effects as antimicrobials of several active ingredients such as Thrimethylamin, Tannin, and Saponins. In addition, the presence of vitamin C as a supportive treatment through tissue regeneration, namely the formation of collagen in connective tissue, collagen in blood vessels, formation of basement membranes and intercellular matrix so as to speed up healing time.

ABSTRAK
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan suatu peradangan jaringan lunak mulut yang ditandai dengan ulser yang rekuren tanpa disertai gejala penyakit lain. Ulser pada SAR terjadi secara kambuhan pada mukosa mulut, biasanya berbentuk bulat atau oval, berbatas tegas, dikelilingi oleh bagian mukosa yang terinflamasi, mempunyai dasar nekrotik berwarna kuning - keabuan dan tepi berwarna kemerahan. Menggunakan cara pengobatan herbal untuk mengobati SAR dianggap cukup efektif karena dianggap lebih aman, mudah dan murah untuk diperoleh. Contohnya seperti berkumur dengan larutan garam, madu, dan juga siwak. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peranan kumur ekstrak siwak (salvadora persica) terhadap penyembuhan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). siwak (salvadora persica) diperkirakan dapat mempercepat proses penyembuhan SAR karena adanya efek farmakologi sebagai antimikroba dari beberapa bahan aktif yang dikandung seperti Thrimethylamin, Tannin, dan Saponin. Selain itu, adanya kandungan Vitamin C sebagai perawatan supportif melalui regenerasi jaringan yaitu pembentukan kolagen pada jaringan ikat, kolagen pada pembuluh darah, pembentukan membran basalis dan matriks antar sel sehingga mempercepat waktu penyembuhan.