PENGARUH FEE AUDIT, OBJEKTIVITAS, AUDIT TENURE, SPESIALISASI AUDITOR DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI

Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Para pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh auditor salah satunya yaitu kualitas audit. Kualitas audit dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk fee audit, objektivitas, audit tenure, spesialisasi auditor dan akuntabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh fee audit, audit tenure, objektivitas, spesialisasi auditor dan akuntabilitas terhadap kualitas audit.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Di Bali. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis regresi linier berganda. Selain hal tersebut di dalam penelitian ini juga dilakukan analisis statistik deskriptif serta uji asumsi klasik yang meliputi uji asumsi normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastistas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) fee audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dari nilai t hitung -0,875 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,385 (0,385>0,05), (2) objektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 1,901 dengan tingkat signifikansi 0,063 (0,063>0,05). (3) audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 0,211 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,834 (0,834>0,05). Sedangkan (4) spesialisasi auditor dan (5) akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit.