PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN VIDEO EDUKASI DAN POWER POINTPADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR5 SARASWATI DENPASAR

ABSTRACT
The condition of dental and oral health in Indonesia in general is still very concerning, especially for students in primary school. Likewise with the dental and oral health conditions of students in Bali. Dental caries is a disease that should be prevented, but it remains a chronic disease that often occurs in children aged 6-11 years, namely around 25%, and in adolescents aged 12-19 years, around 59%. A person's knowledge about the behavior of maintaining dental and oral health is often inconsistent. The 2018 Basic Health Research (RISKESDAS) stated that the prevalence of caries in Indonesia reached 88.8%, with a prevalence of root caries of 56.6%. Required Treatment Index (RTI) 56.7%, and Performed Treatment Index (PTI) only 9.62%. This data shows that caries sufferers are quite large (56.7%), but treatment for sufferers is very minimal, only reaching 9.62%. Based on the background above, this study aims to compare the level of dental and oral health knowledge before and after counseling and to determine the effectiveness of dental and oral health counseling using power point and educational video for 6th grade students at SD 5 Saraswati Denpasar. The research also aims to prove the hypothesis about whether there is an increase in oral health knowledge before and after counseling. The results showed that in general the level of dental and oral health knowledge of the 6th grade students of SD 5 Saraswati Denpasar was quite good, although some were still lacking. This study also showed that there was a significant increase in dental and oral health knowledge in grade 6 students at SD 5 Saraswati Denpasar, before and after being given counseling using power point and educational videos. Power point is more effective in increasing dental and oral health knowledge in grade 6 SD 5 Saraswati Denpasar. The two research hypotheses were also accepted because there was a significant difference in the average knowledge of students' dental and oral health before and after being given counseling, using both power point media and educational video media.

ABSTRAK
Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia secara umum masih sangat memprihatinkan, terutama pada siswa usia sekolah dasar. Demikian halnya dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut siswa di Bali. Karies gigi merupakan penyakit yang seharusnya bisa dicegah, akan tetapi tetap menjadi penyakit kronis yang sering terjadi pada anak usia 6-11 tahun yaitu sekitar 25%, dan pada remaja usia 12-19 tahun sekitar 59%. Pengetahuan seseorang tentang perilaku memelihara kesehatan gigi dan mulut sering kali tidak selaras. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, menyatakan bahwa prevalensi karies di Indonesia mencapai 88,8%, dengan prevalensi karies akar sebesar 56,6%. Required Treatment Index (RTI) 56,7%, dan Performed Treatment Index (PTI) hanya sebesar 9,62%. Data ini menunjukkan bahwa penderita karies cukup besar (56,7%), namun penanganan terhadap penderita sangat minim, hanya mencapai 9,62%. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah penyuluhan serta untuk mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan media power point dan media video edukasi pada siswa kelas 6 SD 5 Saraswati Denpasar. Penelitian juga bertujuan untuk membuktikan hipotesis tentang ada tidaknya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 6 SD 5 Saraswati Denpasar cukup baik, meskipun masih ada yang kurang. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang cukup signifikan, pada siswa kelas 6 SD 5 Saraswati Denpasar, sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan baik dengan menggunakan media power point maupun video edukasi. Hasil yang diperoleh adalah media power point lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas 6 SD 5 Saraswati Denpasar. Kedua hipotesis penelitian juga diterima karena terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, baik menggunakan media power point maupun media video edukasi.