PERANAN SUBAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA BERABAN KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN (Kasus: di Subak Lanyah Delod Jalan Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar peranan subak terhadap peningkatan pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian serta untuk menganalisis besarnya pendapatan usahatani jagung. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Subak Lanyah Delod Jalan Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan. Lokasi penelitian ini ditentukan berdasarkan metode purposive (sengaja). Data penelitian diperoleh menggunakan kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi, Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi, yaitu sebanyak 30 orang dengan menggunakan metode sensus. Populasi didalam penelitian ini adalah 15 petani jagung manis dan 15 petani jagung biasa, Sehingga jumlah keseluruhan populasinya adalah 30 orang petani. Hasil penelitian yang di laksanakan di Subak Lanyah Delod Jalan Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan menunjukan bahwa rata-rata pendapatan usahatani jagung biasa per musim adalah Rp 9.518.300 per luas lahan 33 are, atau Rp 28.843.333 per ha, dengan RC Rasio sebesar 3,44. Rata rata Pendapatan usahatani jagung manis per musim adalah Rp 6.624.100 per luas lahan 26,78 are, atau Rp 24.735.250 per ha, dengan RC Rasio sebesar 3,23. Peranan subak terhadap pendapatan dalam usahatani jagung di Subak Lanyah Delod jalan yaitu dapat dilihat dari daya serap informasi sebesar 2,63, dalam artiannya petani mampu menyerap berbagai informasi usahatani jagung. Rata-rata Proses perencanaan adalah 2,26, dalam artiannya petani cukup tinggi dalam melakukan berbagai proses perencanaan usahatani jagung. Sedangkan kerjasama antar petani sudah sangat tinggi yaitu dengan nilai 2,46. Rata-rata skor adalah 2,83 artinya bahwa pembelajaran yang diberikan oleh penyuluh sangat berpengaruh terhadap para petani di Subak Lanyah Delod Jalan.

Abstract

This study aims to analyze how big the role of subak in increasing corn farming income in the research area and to analyze the amount of corn farming income. The location of this research was carried out in Subak Lanyah Delod Jalan Selemadeg Timur District, Tabanan Regency. The location of this research was determined based on the purposive method (deliberately). The research data was obtained using questionnaires, interviews, observations, and documentation. The data analysis method used was descriptive method. The number of samples in this study was the entire population, as many as 30 people using the census method. The population in this study were 15 sweet corn farmers and 15 ordinary corn farmers, so the total population was 30 farmers. The results of the research carried out in Subak Lanyah Delod Jalan Selemadeg Timur District Tabanan Regency showed that the average income of ordinary corn farming per season was IDR 9,518,300 per 33 acres of land, or IDR 28,843,333 per ha, with an RC ratio of 3 ,44. The average sweet corn farming income per season is Rp. 6,624,100 per 26.78 acres, or Rp. 24,735,250 per ha, with an RC Ratio of 3.23. The role of Subak on income in maize farming in Subak Lanyah Delod Jalan can be seen from the information absorption capacity of 2.63, which means that farmers are able to absorb various information on maize farming. The average planning process is 2.26, which means that farmers are quite high in carrying out various corn farming planning processes. Meanwhile, cooperation between farmers is already very high, with a value of 2.46. The average score is 2.83, which means that the learning provided by the extension workers has a great influence on the farmers in Subak Lanyah Delod Jalan.