REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERUBAHAN SIKLUS PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DARI T+3 MENJADI T+2 (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tergolong Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)

Pasar modal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya seperti perubahan kebijakan dalam bertransaksi di Bursa Efek Indonesia. Perubahan kebijakan tersebut dapat menimbulkan tendensi bagi investor untuk mengambil keputusan dalam bertransaksi. Studi peristiwa atau event study menjadi landasan dalam penelitian ini, dimana dijelaskan mengenai perbandingan rata-rata abnormal return dan trading volume activity karena adanya perubahan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa perubahan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode sampel jenuh yaitu salah satu teknik nonprobability sampling. Reaksi pasar terhadap perubahan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2 diukur menggunakan abnormal return dan trading volume activity. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji paired-sample t-test. Penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada abnormal return, namun pada trading volume activity terdapat perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah peristiwa perubahan siklus penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2 terhadap seluruh saham perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini dapat menjadi implikasi secara teoretis dalam memberikan bukti empiris yang menguatkan rancangan kandungan informasi dan secara praktis dapat menjadi acuan untuk investor untuk lebih seksama dalam menghadapi perubahan kebijakan maupun peristiwa dalam melakukan kegiatan transaksi di pasar modal.