PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI PERIODE TAHUN 2016 – 2019

Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indikator kerberhasilan ekonomi makro suatu Negara dan juga indikator utama yang mencerminkan kondisi pasar modal di Indonesia. Pertumbuhan dari harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercermin dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat memprediksikan kondisi pasar modal Indonesia yang sedang bergairah atau lesu. Fluktuasi IHSG dipengaruhi oleh berbagai indikator makro ekonomi dan Indeks bursa saham asing karena pergerakan IHSG rentan terhadap keadaan finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh indikator makro ekonomi Indonesia yaitu tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan indeks bursa saham asing yang diwakili oleh Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data time series bulanan dengan penetuan sempel menggunakan teknik sampling jenuh sehingga diperoleh 48 sampel yang diambil dari data-data indeks saham yang termasuk dalam IHSG, tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan indeks Dow Jones periode Januari 2016 sampai dengan Desember 2019. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG, suku bunga dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG. Sementara itu, Indeks Dow Jones berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain yang diduga mempengaruhi harga saham.