PERANAN TU’A GOLO (KEPALA ADAT) DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA TANAH ULAYAT DI KECAMATAN CIBAL KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR

WERU, ALVONSIUS (2019) PERANAN TU’A GOLO (KEPALA ADAT) DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA TANAH ULAYAT DI KECAMATAN CIBAL KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
94.FKIP-SEJ_watermark-16.pdf - Other

Download (131kB)
[thumbnail of BAB I-II] Text (BAB I-II)
94.FKIP-SEJ_watermark-17-42.pdf - Other

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
94.FKIP-SEJ_watermark.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Di Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai Flores Nusa Tenggara Timur dalam menyelesaikan sengketa tanah ulayat masih banyak menggunakan lembaga di luar Pengadilan. Di Wilayah ini masih banyak tanah-tanah ulayat milik masyarakat hukum adat yang sering menimbulkan sengketa kepentingan (interest conflict). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui menyebabkan terjadinya sengketa tanah ulayat, dan Peranan Tu’a Golo (kepala Adat) dalam penyelesaian sengketa tanah ulayat di Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai NTT. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris dalam kategori alamiah sedangkan jenis penelitian Deskriptif analitis.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya sengketa tanah ulayat di wilayah ini adalah batas tanah ulayat tidak jelas, adanya praktek ketidak adilan, adanya klaim dari Negara/Pemerintah, kehilangan saksi dan pelaku sejarah, meningkatnya nilai tanah secara ekonomi, mempertahankan status sosial, pemahaman salah terhadap adat dan kurang sosialisasi. Peranan Kepala Adat dalam menyelesaikan sengketa tanah ulayat adalah sebagai hakim perdamaian dalam persidangan adat dan sebagai pengambil keputusan adat yang mana pihakpihak tersebut mengikat pada keputusan yang bersengketa. Sedangkan hambatan yang sering terjadi dalam penyelesaian sengketa tanah ulayat melalui Tu’a Golo (Kepala adat) adalah faktor internal yang disebabkan oleh saksi tidak mau menjadi saksi, ketidakjelasan batas tanah dan ketidakjelasan pemilik tanah. Faktor eksternal yang berasal dari pihak ketiga yang muncul pada saat musyawarah sengketa telah menemukan solusinya para pihak juga telah sepakat kemudian terdapat pihak lainnya mengajukan keberatan sehingga muncul masalah baru.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/94/FKIP-SEJ/2019
Uncontrolled Keywords: peranan Tu’a golo (Kepala Adat) Sengketa tanah ulayat,dan penyelesaian sengketa
Subjects: F. KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (Sejarah) > Sejarah Indonesia
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 06 Oct 2022 02:27
Last Modified: 27 Jan 2023 01:55
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/1754

Actions (login required)

View Item
View Item