PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, PROFESIONALISME, KECANGGIHAN TEKNOLOGI, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KECAMATAN PENEBEL TABANAN

Kecenderungan kecurangan akuntansi adalah kecenderungan perilaku kecurangan pada keuangan ataupun penyalahgunaan aset atau perilaku ilegal oleh pelanggaran kepercayaan. Kecurangan (fraud) akuntansi pada umumnya disebabkan oleh dorongan untuk memanfaatkan kesempatan atau dapat pula disebabkan oleh adanya suatu tekanan dari manajemen untuk melakukan penyelewengan secara terstruktur. Organisasi yang memiliki peluang paling besar terjadinya kecurangan (fraud) adalah organisasi yang bergerak di lembaga keuangan, salah satunya adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan badan usaha keuangan milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa dan untuk krama desa. Dimana LPD ini merupakan badan usaha milik desa pakraman yang merupakan unit operasional yang berfungsi sebagai wadah kekayaan milik desa pakraman, yang berupa uang maupun surat-surat berharga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh LPD yang ada di Kecamatan Penebel Tabanan yang masih berstatus aktif yaitu sebanyak 54 LPD. Penelitian ini menggunakan metode penentuan sampel dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 119 responden. Analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud), profesionalisme dan penerapan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan (fraud), dan kecanggihan teknologi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) pada LPD di Kecamatan Penebel Tabanan.