UJI TOKSISITAS SUBAKUT DAN UJI ALERGI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) PADA MENCIT (Mus musculus L)

ABSTRAK
Uji toksisitas subakut merupakan suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik setelah pemberian sediaan uji dengan dosis berulang yang diberikan secara oral pada hewan uji selama 28 hari. Uji toksisitas subakut akan memberikan informasi efek toksik terhadap organ sasaran yang dipengaruhinya. Jahe (Zingiber officinale var. rubrum) merah biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, antipiretik, anti-inflamasi, dan sebagai analgesik. Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe memiliki sifat antioksidan, flavonoid dan oleoresin. Pada uji toksisitas subakut dengan ekstrak jahe merah ini, hewan coba akan diberikan secara oral dan untuk alergi diberikan secara topikal dalam bentuk gel. Sampel penelitian terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok pertama hewan coba diberikan ekstrak jahe merah dengan dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, 800mg/kgBB dan kelompok kontrol diberi aquades dan Na-CMC 0,3% untuk uji alergi. Pengamatan meliputi gejala toksik dan histopatologi organ hati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini untuk mengetahui uji toksisitas sub-akut histopatologi hepar dan alergi esktrak jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) mencit (Mus musculus) dianalisis statistik dengan Kruskal Wallis dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe merah dosis 800 mg/kg BB menyebabkan toksik pada hati mencit. Pada uji alergi ekstrak jahe merah terdapat adanya eritema dan edema pada mencit.

ABSTRACT
Subacute toxicity test is a test to detect toxic effects after repeated doses of test preparations given orally to test animals for 28 days. Subacute toxicity tests will provide information on the toxic effects on the target organs they affect. Red ginger (Zingiber officinale var. rubrum) is commonly used by the public as a cold medicine, indigestion, antipyretic, anti-inflammatory, and as an analgesic. Various studies prove that ginger has antioxidant, flavonoid and oleoresin properties. In subacute toxicity tests with this red ginger extract, the animal will be given orally and for allergies given topically in gel form. The study sample consisted of 5 groups, namely the first group of animals tried to be given red ginger extract at doses of 100mg / kgBB, 200mg / kgBB, 400mg / kgBB, 800mg / kgBB and the control group was given aquades and given Na-CMC 0.3% for allergy testing. Observations include toxic symptoms and histopathology of the liver. Data obtained in this study to find out the sub-acute toxicity test of hepar histopathology and allergy to red ginger extract (Zingiber officinale var. rubrum) mice (Mus musculus) analyzed statistics with Kruskal Wallis test and if there have real different continued by Mann Whitney and uji Wilcoxon test . The results showed that giving red ginger extract doses of 800 mg / kg BB caused toxic liver mice. In the allergy test of red ginger extract there is the presence of erythema and edema in mice.