KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN BALI YANG KAWIN DENGAN KERIS DALAM HAK WARIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Fenomena pelaksanaan dari Perkawinan yang dilangsungkan dimana pihak laki-laki digantikan dengan Keris menimbulkan konsep pernyataan mengenai kedudukan perempuan Bali yang melangsungkan Perkawinan dengan Keris. Permasalahan dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Kedudukan Perempuan Bali yang kawin dengan Keris, terkait hak waris di Keluarga Purusa, termasuk anak yang dilahirkan dalam sistem Kekerabatan Patrilineal? 2) Bagaimana pola perlindungan Hukum pada anak perempuan yang kawin dengan Keris beserta anak yang dilahirkan dalam hak waris keluarga ? Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian “Sosio Legal”. Pendekatannya menggunakan Normatif Kritikal dan Empirisme Kualitatif, Data-data yang digunakan yaitu: Studi Dokumen yang disertai dengan Studi Lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menganalisa Pasal-pasal dalam Peraturan Perundang-undangan dan Eksaminasi Putusan Pengadilan serta sistem wawancara. Data yang dikumpulkan di identifikasi dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data Kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini berupa Kedudukan Perempuan Bali yang kawin dengan Keris dalam hukum keluarga yang ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan hak mewaris bagi perempuan yang melangsungkan Perkawinan Keris di keluarga Purusa yang menganut sistem kekerabatan Patrilineal, termasuk status anak yang dilahirkan dari Perkawinan Keris.