ANALISIS PENERAPAN KONSTRUKSI HIJAU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT DAN DEKANAT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Dampak negatif dari pembangunan infrastruktur menyebabkan kerusakan lingkungan proyek. Oleh karena itu diperlukannya suatu pengelolaan proyek konstruksi yang berbasis lingkungan yaitu konstruksi hijau. Proyek Pembangunan Gedung Rektorat dan Dekanat Universitas Mahasaraswati Denpasar terletak di Jalan Kamboja 11A-Denpasar merupakan pembangunan yang berupaya merencanakan konstruksi hijau sebagai proses untuk mewujudkan green building. Penelitian di lakukan untuk menganalisis proses, nilai, dan kendala pada penerapan konstruksi hijau (green construction) pada proyek Pembangunan Gedung Rekotrat dan Dekanat Universitas Mahasaraswati Denpasar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deksriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Model Assessment Green Construction oleh Ervianto digunakan untuk menganalisis capaian nilai konstruksi hijau (green construction) dan penerapannya. Dan pendekatan secara langsung dilakukan untuk mengetahui kendala dari penerapan konstruksi hijau di lapangan. Responden pada penelitian kali ini berjumlah 10 orang yang merupakan pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan Gedung Rektorat dan Dekanat Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan metode purposive sampling. Dalam proses penerapannya diperoleh capaian penerapan faktor tertinggi dengan persentase 80% pada faktor F11 penyimpanan dan perlindungan material, capaian penerapan aspek tertinggi dengan persentase 63% pada aspek A4 sumber daya dan siklus material. Dan diperoleh capaian penerapan faktor terendah dengan persentase 16% pada faktor F15 konservasi dan efisiensi air, capaian penerapan aspek terendah dengan persentase 27% pada aspek A6 konservasi air dan energi. Nilai konstruksi hijau yang dicapai sebesar 2,14 dari NIGCideal 21,92. Nilai tersebut dianggap belum memenuhi NIGCideal. Kendala dari aspek dan faktor terendah pada proses penerapan konstruksi hijau pada Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Universitas Mahasaraswati Denpasar pada F15 dan A6 yaitu: (1) Sumber daya alam yang berlimpah, (2) Belum adanya aturan dan regulasi terkait. (3) Pengetahuan SDM yang kurang.