TER-TERAN (PERANG API) DALAM UPACARA USABHA MUU-MUU DI DESA ADAT JASRI KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN KARANGASEM

Upacara Ngusabha merupakan salah satu bentuk upacara yadnya sebagai media yang sakral untuk menanamkan nilai-nilai hidup. Untuk menjaga hubungan harmonis di dunia harus saling beryadnya. Sang Hyang Widhi dengan kemahakuasaannya bernyadnya menciptakan alam dan segala isinya. Ter-teran sebagai bentuk upacara Bhuta Yajna dalam rangkaian Ngusabha Muu-Muu yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur warisan yang ada di Desa Adat Jasri,Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini bertujuan untuk menggali unsur-unsur yang berkaitan dengan asal usul sejarah munculnya ter-teran dalam rangkaian Usabha Muu-Muu serta untuk mengetahui apa fungsi dan maknanya dalam rangkaian prosesi Usabha Muu-Muu di Desa Adat Jasri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengkaji permasalahan tentang : 1) Bagaimana asal usul Ter-teran (Perang Api) dalam upacara Usabha Muu-Muu di Desa Adat Jasri (2) Apa fungsi Terteran ( Perang Api ) dalam upacara Usabha Muu-Muu di Desa Adat Jasri (3) Apa makna Ter-teran (Perang Api) dalam upacara Usabha Muu-Muu di Desa Adat Jasri. Beberapa teori yang dipergunakan untuk menganalisis masalah di antaranya yadnya, teori interaksional simbolik dan teori fungsional struktural. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara, dan beberapa dokumentasi kepustakaan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Penyajian hasil penelitian menggunakan metode analisis data secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ter-teran merupakan suatu keharusan dalam rangkaian Ngusabha Muu-Muu atau Ngusabha Dalem Nganggih berfungsi sebagai pelengkap pemuput Wali (upacara) pada saat Usabha Muu-Muu yang dilaksanakan di pempatan (catuspata) dengan menggunakan sundih (bobok) yang saling dilemparkan. Upacara ini mengandung makna untuk mempertebal keyakinan dan ketaatan dalam diri setiap individu masyarakat Desa Adat Jasri sehingga tetap melaksanakan ajarannya dan mencegah hal-hal negatif yang dianggap dapat mengganggu hubungan harmonis, sehingga kesejahteraan kehidupan masyarakat Desa Adat Jasri dapat terwujud.