HARUT, YOHANES GIRONG (2022) PERJUANGAN SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX PADA MASA AGRESI MILITER BELANDA KE II DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Abstrak]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
140.FKIP-SEJ-14-15.pdf - Other
Download (370kB)
![[thumbnail of BAB I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
140.FKIP-SEJ-16-31.pdf - Other
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
140.FKIP-SEJ.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (10MB)
Abstract
Tujuan Penelitian ini adalah a.) Mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi keterlibatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam Agresi Militer Belanda Kedua. b.) Mendeskripsikan Bentuk Perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada Agresi Militer Belanda Kedua.c.) Menganalisis makna Perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan pengolahan data secara analisis deskriptif.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX lahir pada tanggal 12 April 1912. Sejak usia 4 tahun dia dititipkan pada sebuah keluarga Belanda yang bernama Mulder seorang kepala sekolah NHJJS (Neutral Hollands Javaanse Jogen School ). Dengan tambahan pengalaman serta pengetahuan yang diperoleh di luar studinya itu membuat kehidupannya sebagai mahasiswa di Negara barat yang lebih maju.
Keterlibatan Sri Sultan Hamenguku Buwono IX Pada masa Agresi Militer Belanda Kedua adalah karena Belanda Melanggar Perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer Kedua. Sri Sultan Hamenguku Buwono IX adalah penggagas dari serangan umum 1 maret 1949. Selain Sri Sultan Hamenguku Buwono IX, tokoh yang berperan dalam serangan umum 1 maret 1949 adalah Jenderal Soedirman, Letkol Soeharto, Panglima Bambang Sugeng.
Pada tanggal 5 September 1945 kedua pemimpin (Sri Sultan dan Paku Alam) mengeluarkan amanat agar masyarakat Yogyakarta menyambut baik kemerdekaan RI. Amanat ini juga menegaskan bahwa Yogyakarta adalah daerah yang bersifat istimewa di bawah naungan RI. Tanggal 4 Januari 1946 Ibukota RI dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta, Pemindahan tersebut dikarenakan kedatangan bangsa Belanda di ibu kota yang membuat terror.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/140/FKIP-SEJ/2022 |
Uncontrolled Keywords: | Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Perjuangan, Agresi Militer, Kemerdekaan |
Subjects: | F. KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (Sejarah) > Sejarah Indonesia |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 27 Aug 2022 02:23 |
Last Modified: | 27 Jan 2023 02:38 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/1509 |