RITUAL KEMATIAN PADA MASYARAKAT LAMBOYA DI DESA WELIBO KECAMATAN LAMBOYA KABUPATEN SUMBA BARAT-NUSA TENGGARA TIMUR

Penelitian ini merupakan kajian secara deskriptif kualitatif yang bertujuan (1) Mendeskripsikan bagaimana pendangan masyarakat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur tentang kematian. (2) Mendeskripsikan apa fungsi ritual kematian masyarakat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur (3) Mendeskripsikan makna ritual kematian bagi masyarakat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut 1) Pandangan masyarakat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur tentang kematian ini terdapap beberapa tahap: lotakki mate (penyampaian berita duka), wukha (memandikan jenazah), Hatani (penguburan). Hatani Teba (penguburan resmi) dalam penguburan resmi terdapat beberapa tahapan sebagai berikut: woroge hatani teba (penentuan jadwal penguburan resmi), kalehna (mengundang keluarga, kerabat), teba (potong kerbau), hadita keba (melepaskan semua penderitaan kepada almarhum). 2) Fungsi ritual kematian bagi masyarakat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur. Fungsi ritual kematian menurut tua adat Balka Laka: Mengatakan bahwa menurut kepercayaan masyarakat Lamboya upacara adat penguburan berfungsi sebagai tanda penghormatan terkhir kepada almarhum dan arwah leluhur yang sudah meninggal. 3) Makna ritual bagi mayarakat Lamboya Kabupaten Sumba Barat Nusa Nenggara Timur. Makna ritual kematian menurut tua adat Balka Laka: Mengatakan bahwa makna ritual adat kematian ini sebagai salah satu konstruksi sosial, untuk mempererat hubungan kekerabatan.