TANGGUNG JAWAB DEALER SELAKU PENGELOLA USAHA KEPADA INDENTOR DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SEPEDA MOTOR SECARA INDENT (Studi Kasus Pada PT. Astra Motor Honda Denpasar)

Abstract
Advances in technology in the transportation sector are so rapid, have an impact on the automotive trade. The high interest from buyers, not infrequently then buying and selling motorbikes is done by having to order in advance (indent). The implementation of buying and selling indents reaps many problems for both parties. The most basic thing is that the goods or motorbikes ordered do not match what was promised by the seller. The seller, in this case the leasing, is deemed to have defaulted on the buyer. Then another problem is the order time which is considered long. The problems in this paper include how to implement the motorcycle sales and purchase agreement indent at PT. Astra Motor Honda, Denpasar and what is the responsibility of PT. Astra Motor Honda, Denpasar, in the event that the motorcycle received by the indenter does not match the order ordered and is received after the agreed time. Based on this, the writer will discuss about "The Responsibilities of Dealers as Business Managers to Indentors in Indenting Motorcycle Sales and Purchase Agreements (Case Study At PT. Astra Motor Honda Denpasar)" The research conducted is empirical legal research. Researchers used data collection tools in the form of interviews

Abstrak
Kemajuan dalam teknologi di bidang transportasi yang demikian pesat, memberi dampak terhadap perdagangan otomotif. Tingginya minat dari pembeli, tak jarang kemudian jual beli sepeda motor dilakukan dengan cara harus memesan terlebih dahulu (indent). Pelaksanaan jual beli indent menuai banyak permasalahan pada kedua belah pihak. Hal yang paling mendasar adalah barang atau sepeda motor yang dipesan (order) tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh pihak penjual. Penjual dalam hal ini leasing dianggap telah melakukan wanprestasi terhadap pembeli. Kemudian permasalahan lain adalah waktu order yang dianggap lama. Adapun permasalahan dalam tulisan ini antara lain bagaimanakah pelaksanaan perjanjian jual beli sepeda motor secara indent pada PT. Astra Motor Honda, Denpasar serta bagaimanakah tanggungjawab PT. Astra Motor Honda, Denpasar dalam hal sepeda motor yang diterima indentor tidak sesuai yang dipesan dan diterima melewati waktu yang diperjanjikan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan membahas tentang “Tanggung Jawab Dealer Selaku Pengelola Usaha Kepada Indentor Dalam Perjanjian Jual-Beli Sepeda Motor Secara Indent (Studi Kasus Pada PT. Astra Motor Honda Denpasar)”Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum empiris. Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa wawancara (Interview).