Susiandari, Ni Nyoman (2024) Hubungan Peningkatan Penggunaan Antibiotik Terhadap Peningkatan Resistensi Bakteri Staphylococcus aureus di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](http://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.775.FF-D3_BAB I-II.pdf - Other
Download (386kB)
![[thumbnail of Full text]](http://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.775.FF-D3.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Bakteri Staphylococcus aureus telah lama menjadi masalah infeksi serius di rumah sakit (infeksi nosokomial) dan tempat perawatan kesehatan lainnya. Tingginya kasus infeksi serta angka kematian yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus ini diakibatkan oleh adanya MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus), yang dimana pengobatan untuk infeksi yang disebabkan oleh MRSA akan lebih sulit. Salah satu strategi untuk mengurangi resistensi bakteri terhadap antibiotik menurut World Health Organization (WHO) adalah melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan antibiotik. Metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) merupakan salah satu metode evaluasi kuantitatif untuk menghitung tingkat penggunaan antibiotik. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara peningkatan penggunaan antibiotik terhadap peningkatan resistensi bakteri Staphylococcus aureus di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali selama periode 2019-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui penelusuran informasi terhadap data Bed Occupancy Rate (BOR), jumlah tempat tidur, data persentase resistensi bakteri, dan penggunaan antibiotik sistemik (yang dinyatakan dalam defined daily dose (DDD) per 100 hari rawat) pada periode 2019- 2021. Analisis statistik untuk melihat hubungan antara peningkatan penggunaan antibiotik dengan peningkatan resistensi bakteri Staphylococcus aureus dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama periode 2019-2021 penggunaan antibiotik Levofloksasin, Klindamisin, dan Eriromisin mengalami peningkatan, sedangkan Gentamisin, dan Siprofloksasin tidak mengalami peningkatan. Resistensi bakteri Staphylococcus aureus mengalami peningkatan pada antibiotik Siprofloksasin dan tidak mengalami peningkatan pada antibiotik Gentamisin, Levofloksasin, Klindamisin, dan Eritromisin. Berdasarkan analisis statistik dengan uji fisher, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara peningkatan penggunaan antibiotik dengan peningkatan resistensi bakteri Staphylococcus aureus terhadap antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali pada tahun 2019-2021.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/775/FF-D3/2024 |
Uncontrolled Keywords: | DDD/100 hari rawat, Fisher, Persentase resistensi, Staphylococcus aureus, Tingkat penggunaan antibiotik |
Subjects: | F. FARMASI > Staphylococcus aureus |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | bagus indra |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 04:50 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 04:50 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6786 |