Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sabun Cair Ekstrak Etanol Biji Kakao (Theobroma cacao L.)

Rahayu, Ni Kadek Dian Sari (2024) Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sabun Cair Ekstrak Etanol Biji Kakao (Theobroma cacao L.). Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Bab I-II] Text (Bab I-II)
R.734.FF-D3_BAB I-II.pdf - Other

Download (573kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R.734.FF-D3.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kulit merupakan bagian tubuh terluar yang kesehatannya perlu dijaga. Kulit yang sehat dinilai dari warna, kelembapan dan tekstur kulit. Untuk menjaga kesehatan kulit dapat menggunakan kosmetik. Kosmetik yang dapat digunakan untuk membersihkan, mewangikan, melembapkan dan menjaga kesehatan kulit adalah sabun. Sabun terbentuk melalui reaksi hidrolisis asam akibat adanya basa yang disebut dengan reaksi saponifikasi. Sabun cair dapat membersihkan kotoran lebih baik dari sabun padat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk melembapkan kulit adalah biji kakao (Theobroma cacao L.). Biji kakao mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yaitu asam palmitat, asam stearat dan asam oleat yang dapat dimanfaatkan sebagai pelembab kulit. Kandungan saponin dalam biji kakao dapat digunakan sebagai sabun dan antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh variasi konsentrasi ekstrak etanol biji kakao (Theobroma cacao L.) terhadap mutu fisik sediaan sabun cair. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium murni dengan tujuan developmental. Sabun dibuat empat formula dengan konsentrasi ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L.) secara berturut-turut pada F(0); F(1); F(2) dan F(3) ialah 0; 2,5; 5; dan 7,5 mg. Mutu fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis secara visual, uji pH dengan pH meter, dan uji bobot jenis dengan piknometer. Uji stabilitas sediaan (cycling test) dilakukan selama 6 siklus dengan climatic chamber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan software IBM Statistic SPSS 27. Hasil uji organoleptis sediaan sabun cair pada F(0) sabun cair memiliki warna putih dengan tekstur kental dan beraroma khas. Pada F(1); F(2) dan F(3) memiliki warna coklat dengan tekstur kental dan berbau khas kakao. Hasil uji pH rata-rata pada rentang 9,98-9,45 memenuhi standar mutu sesuai syarat SNI sabun mandi cair (06-4085-1996). Perbedaan nilai pH dapat disebabkan oleh faktor suhu dan konsentrasi ekstrak etanol biji kakao. Hasil uji bobot jenis rata-rata pada rentang 0,998-1,013 perbedaan nilai bobot jenis dipengaruhi oleh kandungan etanol dan asam lemak yang terdapat pada ekstrak etanol biji kakao. Hasil cycling test sebelum dan sesudah pengujian tidak mengalami perubahan secara organoleptis dan tidak terjadi pemisahan fase. Dapat disimpulkan bahwa sabun cair dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol biji kakao pada F(0), F(1), F(2), dan F(3) memiliki perbedaan mutu fisik sediaan sabun cair secara organoleptis. Pada uji pH untuk F(1) dan F(2) tidak memiliki perbedaan bermakna (signifikan). Uji bobot jenis untuk F(3) dan F(0) memiliki perbedaan bermakna (signifikan). Secara mutu fisik dapat dikatakan bahwa F(3) adalah formula terbaik. Sabun cair dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol biji kakao pada F(0), F(1), F(2), dan F(3) stabil secara fisik setelah cycling test.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: R/734/FF-D3/2024
Uncontrolled Keywords: asam lemak, mutu fisik, sabun cair, stabilitas fisik, Theobroma cacao L.
Subjects: F. FARMASI > Mutu Fisik
Divisions: Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi
Depositing User: bagus indra
Date Deposited: 18 Jul 2024 05:09
Last Modified: 18 Jul 2024 05:09
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6722

Actions (login required)

View Item
View Item