Kusuma, Jesicha Gita (2024) Perbandingan Efektivitas Terapi Empirik Antibiotik Tunggal dan Kombinasi Pada Pasien Pediatri dengan Community-Acquired Pneumonia. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](http://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.176.Farmasi_BAB I-II.pdf - Other
Download (126kB)
![[thumbnail of Full text]](http://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.176.Farmasi.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (486kB)
Abstract
Community-acquired pneumonia atau CAP merupakan salah satu dari tiga penyakit infeksi utama penyebab kematian pada pediatri. Penggunaan antibiotik dalam terapi empirik penanganan infeksi CAP menjadi titik kritis yang berperan pada kesembuhan pasien. Antibiotik empirik dapat diberikan secara monoterapi maupun kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi empirik antibiotik tunggal dan kombinasi secara pada pasien pediatri dengan CAP. Penelitian ini merupakan penelitian Cross-sectional dengan pengambilan data secara restrospektif menggunakan teknik total sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien pediatri dengan diagnosa CAP periode 2018 hingga 2020. Kriteria inklusi adalah pasien pediatri dengan diagnosa CAP dengan rawat inap rumah sakit dan pasien pediatri dengan diagnosa CAP dari usia 0 bulan hingga 18 tahun dan kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah pasien pediatri dengan rekam medis yang tidak lengkap, pulang paksa dan meninggal. Untuk melihat perbedaan efektivitas antara penggunaan antibiotik tunggal dan kombinasi dilakukan dengan menggunakan uji Mann whitney. Pasien pediatri dengan CAP yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 131 orang yang terdiri atas 58,7% laki-laki dan 41,3% perempuan. Pasien terdiri atas bayi (0 hingga 11 bulan)sejumlah 38,9%, balita (12 bulan hingga 5 tahun) sejumlah 56,4% dan anak-anak (6 tahun hingga 11 tahun) sejumlah 4,5%. Pasien dengan lama rawat inap ≤4 hari adalah sejumlah 81,7 dan >4 hari sejumlah 18,3%. Antibiotik empirik yang digunakan terdiri atas antibiotik tunggal 69,4% dan kombinasi 30,1%. Antibiotik tunggal yang digunakan adalah Ceftriaxone (44.3%), Cefotaxime (23,6%) dan Ampicilin (1,5%). Antibiotik yang digunakan adalah kombinasi Ampicillin-Gentamicin (13,7%), Azitrhromycin-Ceftriaxone (5,3), Ampicillin-Azitrhromycin-Gentamicin (3,1%), Ceftriaxone-Cefixime (2,3%), Cefotaxime-Cefixime (1,5%), Amikasin-Cefoperazone-Cefixime (0,7%), AmikasinCefrtiaxone-Cefoperazone Sulbactam (0,7%), Amoxicilin-Ampicilin-CefiximeGentamicin (0,7%), Ampicilin-Aminopilin-Gentamicin (0,7%), AmpicilinAmoxicilin-Gentamicin (0,7%), Cefotaxime-Erythromycin (0,7%). Berdasarkan hasil uji Mann whitney diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan lama rawat inap yang signifikan antara pasien dengan antibiotik tunggal dan kombinasi (p>0,05).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Community-Acquired Pneumonia, antibiotik, Lenght of Stay |
Subjects: | F. FARMASI > Antibiotik |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | bagus indra |
Date Deposited: | 13 Jun 2024 01:28 |
Last Modified: | 13 Jun 2024 01:28 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6437 |