SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL KUNYIT HITAM (Curcuma caesia Roxb.)

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan berbagai tanaman obat herbal, salah satunya rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.). Rimpang kunyit hitam berasal dari daerah Kintamani, Bali. Kunyit hitam biasanya digunakan sebagai jamu untuk mengatasi nyeri perut, menambah nafsu makah, menambah stamina dan mengatasi batuk. Selain itu juga digunakan sebagai pembersih darah, kunyit hitam juga digunakan sebagai obat ruam, kadas dan kudis membantu mengatasi kulit gatal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder senyawa ekstrak rimpang kunyit hitam dengan uji fitokimia.
Penelitian ini menggunakan rimpang kunyit yang diektraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Skrining fitokimia yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji flavonoid, alkaloid, tannin, steroid, saponin dan kuinon. Hasil uji flavonoid dengan pereaksi Mg dan HCl menunjukkan hasil positif yang ditandai dengan terbentuk warna jingga. Uji alkaloid memberikan hasil positif dengan pereaksi Mayer dengan terbentuknya endapan jingga. Sementara itu, uji tanin dengan pereaksi FeCl3 menujukkan hasill positif dengan terbentuknya warna kehitaman. Ekstrak etanol rimpang kunyit hitam mengandung flavonoid, alkaloid, tannin.