EMULGEL ANTI-AGING KOMBINASI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN VARIASI KONSENTRASI KARBOPOL 940 DAN ASAM STEARAT

Rahayu, Luh Risma Putri (2023) EMULGEL ANTI-AGING KOMBINASI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN VARIASI KONSENTRASI KARBOPOL 940 DAN ASAM STEARAT. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Bab I-II] Text (Bab I-II)
R.63.Farmasi_Bab I-II.pdf - Other

Download (281kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R.63.Farmasi.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penuaan dini adalah salah satu masalah kulit yang sering terjadi di
masyarakat. Antioksidan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
penuaan dini sehingga diperlukan asupan antioksidan dalam tubuh dan luar tubuh.
Asupan dari luar tubuh dapat dilakukan dengan menggunakan produk kosmetik,
seperti krim, salep, maupun gel. Namun, sediaan tersebut masih memiliki
kelemahan seperti kurangnya penetrasi ke dalam kulit sehingga perlu
diformulasikan sediaan yang dapat menutupi kelemahan tersebut salah satunya
sediaan emulgel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi karbopol
940 dan asam stearat yang tepat dalam formulasi kombinasi ekstrak herba
pegagan (Centella asiatica L.) dan daun kelor (Moringa oleifera) untuk
menghasilkan sediaan emulgel dengan mutu fisik terbaik.
Dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi karbopol 940 dan asam
stearat berturut turut yakni F1 (0,5%;4%), F2 (1%;3,5%), dan F3 (1,5%;3%).
Adapun metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi ultrasonik dengan
pelarut etanol 70%. Setelah emulgel diformulasikan, dilanjutkan dengan
pengujian mutu fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, sentrifugasi,
daya sebar, daya lekat serta hedonik. Dilakukan analisis data dengan SPSS ver.25
dengan menggunakan uji One Way ANOVA dengan alternatif uji Kruskal Wallis.
Apabila nilai p value < 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% maka data dikatakan
terdapat perbedaan bermakna begitu sebaliknya.
Hasil penelitian secara organoleptis menunjukkan bahwa ketiga formula
mengalami perubahan bentuk dimulai hari ke-7 sampai ke-28 dengan munculnya
minyak. Uji homogenitas menunjukkan ketiga formula homogen dan memiliki pH
yang stabil yakni 6. Pada uji sentrifugasi ketiga formula mengalami pemisahan
yang berarti sediaan tidak stabil. Hasil uji daya sebar menunjukkan ketiga formula
memiliki daya sebar sesuai standar yakni 5-7 cm dimana F1 adalah formula
dengan daya sebar terbaik. Pada uji One Way ANOVA daya sebar hari ke-1
menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antar formula, sedangkan pada
uji Kruskal Wallis daya sebar hari ke-7 dan 28 menunjukkan terdapat perbedaan
bermakna antar formula. Hasil uji daya lekat menunjukkan bahwa ketiga formula
memiliki daya lekat sesuai standar yakni lebih dari 1 detik dimana F1 adalah
formula yang memiliki daya lekat terbaik. Pada uji One Way ANOVA daya lekat
hari ke-1 dan 7 menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar formula,
sedangkan pada uji Kruskal Wallis daya lekat hari ke-28 menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan bermakna antar formula. Pada uji hedonik, panelis paling
menyukai F1 disusul F3 kemudian F2. Dapat disimpulkan bahwa F1 merupakan
formula yang memiliki mutu fisik terbaik dan paling disukai oleh panelis

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/63/Farmasi/2023
Uncontrolled Keywords: Emulgel, Hedonik, Konsentrasi Eksipien, Mutu Fisik
Subjects: F. FARMASI > Emulgel
Divisions: Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi
Depositing User: bagus dwi
Date Deposited: 11 Jan 2024 02:27
Last Modified: 11 Jan 2024 02:27
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5224

Actions (login required)

View Item
View Item