EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK DAUN DADAP SEREP (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr) TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS PADA KULIT TIKUS JANTAN PUTIH (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI LUKA BAKAR DERAJAT IIA

Luka bakar merupakan bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu yang sangat tinggi (misalnya api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi) atau suhu yang sangat rendah. Penyembuhan luka melewati tiga fase, yaitu fase inflamasi, fase proliferase (fase fibroplasia) dan fase remodeling (fase penyudahan). Salah satu tanaman obat dalam usadha yang dapat digunakan sebagai obat adalah daun dadap serep (Erythrina Subumbrans).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas krim ekstrak daun Dadap Serep secara topikal terhadap jumlah fibroblas pada luka bakar derajat IIA. Penelitian ini menggunakan 24 tikus putih jantan galur wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (basis krim), kontrol positif (krim burnazin), kelompok perlakuan diberikan krim ekstrak daun dadap serep konsentrasi 20% dan 40%. Kemudian induksi luka bakar dilakukan dengan logam yang dipanaskan pada suhu 1000 C selama 3 menit dan ditempelkan pada punggung tikus selama 10 detik dengan diameter luka 1 cm. Pengamatan dilakukan selama 15 hari, selanjutnya dilakukan pengambilan jaringan dan pembuatan preparat histologi fibroblas. Pengamatan histologi fibroblas dilakukan dengan melihat dengan perbesaran 400 kali pada 1 lapang pandang.
Pengamatan histologi pada jumlah fibroblas menunjukkan pada kelompok krim ekstrak daun Dadap Serep berbeda secara signifikan dibandingkan kontrol negatif (p0,05). Tikus yang diberikan perlakuan krim ekstrak daun Dadap Serep konsentrasi 20% dan 40% menunjukkan hasil sebanding dengan silver sulfadiazin (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak daun Dadap Serep memiliki efektivitas terhadap jumlah fibroblas mulai pada konsentrasi 20%.