ARITARINI, NI WAYAN (2021) RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SERTA PROFIL EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Full Text]](http://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1909482010090.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional berkontribusi pada resistensi antibiotik yang tersebar luas di antara organisme yang terdapat di rumah sakit. Pneumonia merupakan infeksi akut pada jaringan parenkim paru atau alveoli yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru maupun pengaruh tidak langsung dari penyakit lain. Pneumonia dikategorikan menjadi 3 yaitu community acquired Pneumonia (CAP) atau Pneumonia komunitas, hospital acquired Pneumonia (HAP) dan ventilator associated Pneumonia (VAP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan antibiotik pada pasien Pneumonia sudah rasional ditinjau dari penilaian kualitatif dan untuk melihat gambaran efektivitas biaya penggunaan antibiotik.
Desain penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan metode retrospektif cross-sectional. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien tahun 2017 – 2020. Evaluasi atau penilaian penggunaan antibiotik dapat diukur secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian kualitatif menggunakan metode Gyssens (Gyssens groove) yang dinyatakan dalam penggunaan antibiotik tepat dan rasional (bila memenuhi kategori 0) atau penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan tidak rasional (bila memenuhi kategori I – IV). Penilaian efektivitas biaya penggunaan antibiotik dihitung dengan pendekatan cost effective analysis (CEA).
Hasil penelitian dari 151 pasien, terdiri dari 62,91% pasien laki – laki dan 37,09% pasien perempuan. Berdasarkan analisis Gyssens terdapat 17,88% pasien dengan penggunaan antibiotik rasional dan 82,12% pasien tidak rasional. Berdasarkan pendekatan efektivitas biaya, pengobatan yang paling cost effective adalah Levofloksasin dengan tipe rawat BPJS ruangan rawat kelas 3 sebesar Rp34.206,44 perhari rawat. Berdasarkan cost effectiveness plane, antibiotik kombinasi Azitromisin-Seftriakson lebih dominan daripada Levofloksasin (Kuadran II; ICER sebesar Rp-4.687.642).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/10/FF-S1/2021 |
Uncontrolled Keywords: | antibiotik, cost effective analysis, gyssens, pneumonia |
Subjects: | F. FARMASI > Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | kadek ganda rini |
Date Deposited: | 06 Jan 2024 02:08 |
Last Modified: | 06 Jan 2024 02:08 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/5210 |