UJI BIOAKTIVITAS RAMUAN USADA TRI KETUKA SEBAGAI ANTIINFLAMASI BERDASARKAN EKSPRESI INTERLEUKIN-6 PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL INFLAMASI KRONIS YANG DIINDUKSI LIPOPOLISAKARIDA

Prevalensi penyakit yang melibatkan proses inflamasi kronis di Indonesia memiliki angka kejadian yang cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan. Interleukin-6 merupakan sitokin pro inflamasi yang banyak dikaitkan dengan progresifitas inflamasi kronis. Eksplorasi herbal dengan aktivitas antiinflamasi terlebih dengan target inhibisi IL-6 menjadi suatu langkah prospektif dalam pengembanga obat bahan alam sebagai antiinflamasi. Salah satu ramuan dengan potensi sebagai antiinflamasi yang banyak ditemukan dari hasil eksplorasi penulis dalam berbagai usada adalah ramuan Tri Ketuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ramuan usada Tri Ketuka baik dengan kombinasi bawang putih, jeringau, dan masoi, maupun yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan jeringau memiliki bioaktivitas sebagai antiinflamasi dengan melihat pengaruhnya berdasarkan ekspresi interleukin-6 pada tikus putih (Rattus norvegicus) model inflamasi kronis yang diinduksi lipopolisakarida.
Ramuan dibuat dengan mengekstraksi bahan simplisia dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Simplisia dan ekstrak dilakukan karakterisasi dan standardisasi dengan parameter spesifik dan parameter non spesifik. Penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Post-test Only Control Design menggunakan hewan coba tikus galur wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok, Seluruh hewan coba diinduksi dengan lipopolisakarida. Kelompok P1 (kontrol negatif) menerima placebo (CMC-Na), P2 (kontrol positif) diberikan Natrium diclofenac 4,5 mg/kg BB, P3 menerima RTK1 dosis 1400mg/kg BB, P4 menerima RTK2 dosis 540 mg/kg BB. Perlakuan dilakukan selama 14 hari, di hari ke-14 hewan coba diambil sampel darahnya dan dianalisa dengan ELISA Reader.
Dari penelitian yang telah dilakukan, Ramuan Tri Ketuka baik dengan kombinasi bawang putih, jeringau, dan masoi, maupun yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan jeringau memiliki bioaktivitas sebagai antiinflamasi dengan melihat pengaruhnya berdasarkan ekspresi interleukin-6 pada tikus putih (Rattus norvegicus) model inflamasi kronis yang diinduksi lipopolisakarida.