SURVEY FAKTOR- FAKTOR PENTING DALAM KOMUNIKASI APOTEKER- PASIEN DAN PERBEDAANNYA BERDASARKAN LAMA PRAKTIK DAN TEMPAT PRAKTIK APOTEKER

Perkembangan praktek kefarmasian saat ini telah bergeser pada asuhan kefarmasian (pharmaceutical care) sebagai misi farmasi terutama apoteker, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa pekerjaan kefarmasian tidak hanya berfokus pada penyiapan serta penyaluran obat kepada pasien (drug oriented) tetapi berfokus pada asuhan kefarmasian. Sebagai konsekuensinya, apoteker dituntut untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan prilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung kepada pasien. Selain itu seorang farmasis harus bisa berkomunikasi yang baik dengan pasien untuk menghindari kesalahan penggunaan obat oleh pasien yang dapat berdampak buruk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tempat praktek dan lamanya pengalaman praktek apoteker terhadap faktor-faktor komunikasi yang dianggap penting oleh apoteker. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode survey dan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Sampling dilakukan dengan teknik teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data diolah menggunakan uji statistik Anova One Way.
Setelah dilakukan analisis maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor komunikasi yang dianggap penting oleh apoteker yaitu perkembangan (termasuk usia, bahasa dan pola berpikir yang dimiliki pasien), persepsi, nilai, latar belakang social budaya, emosi, jenis kelamin, pengetahuan, peran dan hubungan, lingkungan, dan jarak. Dan analisis terhadap pengaruh perbedaan tempat praktik dan lama masa praktik apoteker yang menggunakan analisis anova one way menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh perbedaan tempat bekerja dan lama masa praktik terhadap faktor- faktor komunikasi yang dianggap penting oleh apoteker.