EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK DAUN DADAP SEREP (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN KULIT TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG MENGALAMI LUKA BAKAR DERAJAT II A

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang dapat disebabkan oleh panas (api, cairan/lemak panas, uap panas, radiasi, listrik, kimia maupun arus listrik). Daun Dadap serep merupakan salah satu tumbuhan yang tercatat dalam Usadha Bali berfungsi untuk mengobati berbagai jenis luka. Kandungan metabolit sekunder ekstrak daun Dadap Serep diketahui memiliki aktivitas farmakologi sebagai penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas krim ekstrak daun Dadap Serep (Erythrina subumbrans (Hassk) Merr) terhadap kepadatan kolagen kulit tikus yang mengalami luka bakar derajar IIA.
Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus dibagi secara acak kedalam 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (K-), kelompok kontrol positif (K+) kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2). Perlakuan diberikan secara topikal sebanyak 2 kali sehari selama 15 hari. Pada hari ke-15 tikus di euthanasia dan daerah luka bakar dieksisi untuk preparat histopatologi.
Hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS 22 menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan Tukkey Test. Hasil analisis One Way Anova diperoleh nilai signifikansi sebesar P<0.05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang diuji. Hasil uji Tukkey Test diperoleh bahwa kelompok K- berbeda bermakna dengan K+, P1 dan P2 (P<0,05) hal tersebut berarti kelompok perlakuan efektif meningkatkan kepadatan kolagen kulit tikus yang mengalami luka bakar derajat IIA. Peningkatan kepadatan kolagen disebabkan oleh kandung fitokimia ekstrak daun Dadap Serep seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan saponin. Krim esktrak daun Dadap Serep terbukti efektif meningkatkan kepadatan kolagen kulit tikus yang mengalami luka bakar derajat IIA. Konsentrasi krim esktrak daun Dadap Serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr) yang efektif untuk meningkatkan kepadatan kolagen kulit tikus yang mengalami luka bakar derajat IIA adalah konsentrasi 20% dan 40%