KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA IKAN MUJAIR (Oreochromis Mossambicus) DALAM KERAMBA DI DANAU BATUR KECAMATAN KINTAMANI

Pembangunan ekonomi Indonesia di bidang sektor pertanian meliputi segala bidang, termasuk didalamnya sektor perikanan. Redahnya tingkat kelimpahan ikan mujair di Provinsi Bali tidak sebanding dengan tingkat permintaan ikan itu sendiri. Berdasarakan data base Statistik KKP (2021), nilai produksi ikan mujair nasional mengalami kenaikan sebesar 12.239,46 (angka sementara di tahun 2018) dari sebelumnya hanya mencapai 9.935,18 saja di tahun 2017. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan permintaan ikan mujair, maka diperlukan usaha budidaya ikan mujair yang semakin luas lagi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis biaya produksi,menganalisis tingkat keuntungan dan mnganalisis tingkat resiko dalam memberi keuntungan pada usaha budidaya Ikan Mujair dalam keramba di Danau Batur, Kecamatan Kintamani. Penelitian dilakukan di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dengan menggunakan metode survey.Penelitian ini menggunakan metode analisis data secara deskriptif kuantitatif dengan teknik survey menggunakan kuesioner.Sampel yang digunakan 32 responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa biaya produksi usaha budidaya Ikan Mujair dalam keramba di Danau Batur adalah Rp 43.340.208 per luas keramba 365 m2, keuntungan usaha budidaya Ikan Mujair dalam keramba di Danau Batur adalah Rp 26.259.792 per siklus produksi atau Rp 3.751.400 per bulan, tingkat resiko usaha budidaya Ikan Mujair dalam keramba memberikan keuntungan cukup rendah, karena nilai koefisen keragaman keuntungannya 26,33% ( 40%).